Senin, 09 Januari 2017

Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuan Teks Anekdot

Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuan Teks Anekdot - Pembahasan selanjutnya masih mengenai teks anekdot, seperti halnya teks yang lainnya, tentu teks anekdot ini juga memiliki struktur teks anekdot tersendiri. Artinya struktur teks anekdot ini tida sama dengan struktur teks yang lainnya. Pun demikian dengan kaidah kebahasaan, teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan teks anekdot yang berbeda dengan kaidah kebahasaan teks yang lainnya. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan kami sampaikan struktur, kaidah kebahasaan dan tujuan teks anekdot untuk teman-teman semua.

Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuan Teks Anekdot
Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuan Teks Anekdot

Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuan Teks Anekdot


Sampai di sini kami anggap teman-teman semua sudah memahami dengan baik definisi dan pengertian teks anekdot beserta ciri-cirinya. Karena dengan memahami terlebih dahulu mengenai pengertian teks anekdot, akan memudahkan teman-teman sekalian untuk mengerti dan memahami struktur teks anekdot dan juga kaidah kebahasaan teks anekdot. Nah, untuk mempersingkat waktu, langsu saja perhatikan penjelasan di bawah ini.

1. Struktur Teks Anekdot

Di dalam sebuah teks anekdot, terdapat struktur teks anekdot yang memiliki tujuh poin utama. Ke tujuh struktur teks anekdot tersebut adalah bagian-bagian utama pembangun teks anekdot tersebut, di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya.

- Abstraksi

Abstraksi adalah sebuah gambaran awal mengenai isi teks anekdot yang sedang dikerjakan. Abstraksi ini letaknya adalah di awal teks.

- Orientasi

Struktur teks anekdot selanjutnya adalah orientasi. Orientasi ini adalah berisi mengenai awal mula dan latar belakang terjadinya sebuah peristiw.

- Event

Struktur teks anekdot berikutnya adalah event. Event ini adalah rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks anekdot.

- Krisis

Struktur teks anekdot selanjutnya adalah krisis. Krisis adalah masalah yang muncul atau yang sedang dibahas dalam teks anekdot

- Reaksi

Sruktur teks anekdot selanjutnya adalah reaksi. Reaksi adalah rangkaian langkah penyelesaian masalah-masalah yang ada di dalam krisis pada sebuah teks anekdot

- Koda

Koda adalah sebuah perubahan yang nantinya akan terjadi pada tokoh yang ada di dalam teks anekdot.

- Reorientasi

Reorientasi adalah bagian akhir dari teks anekdot atau juga bisa disebut sebagai bagian penutup dari teks anekdot.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan yang berbeda dengan teks lain. Kaidah kebahasaan teks anekdot ini bisa juga dijadikan sebuah penanda jika teman-teman sulit mengenali sebuah teks yang ada. Perhatikan baik-baik kaidah kebahasaan teks anekdot di bawah ini.

  • Teks anekdot menggunakan pertanyaan retoris
  • Teks anekdot memakai kalimat perintah
  • Teks anekdot memakai penghubung
  • Teks anekdot memakai verba atau kata kerja
  • Teks anekdot memakai kata keterangan waktu lampau
  • Teks anekdot urut berdasarkan kejadian waktu


3. Tujuan Teks Anekdot

Pada dasarnya setiap teks pasti memiliki tujuan-tujuan sendiri. Sama halnya dengan teks anekdot, tujuan teks anekdot secara umum adalah memberikan sindiran ataupun kritikan namun bersifat lucu dan menghibur. Secara lebih spesifik, tujuan teks anekdot adalah seperti di bawah ini.

  • Tujuan teks anekdot adalah untuk memberi hiburan pada pembaca
  • Tujuan teks anekdot adalah untuk menggugah tawa para pembaca
  • Tujuan teks anekdot adalah untuk mengkritik dan menyindir pihak atau orang lain
  • Tujuan teks anekdot adalah untuk  memberikan gambaran karakter-karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.


Nah teman-teman semua, itulah struktur, kaidah kebahasaan dan tujuan teks anekdot yang bisa kami sampaikan untuk teman-teman semua. Semoga ulasan mengenai struktur, kaidah kebahasaan dan tujuan teks anekdot di atas bisa membantu teman-teman dalam memahami lebih dalam tentang teks anekdot.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Tujuan Teks Anekdot

0 komentar:

Posting Komentar